JabarKapayun.com, BANDUNG – Relawan Sekber Ganjar Pranowo Jawa Barat, menyelenggarakan Training of trainer atau pelatihan ToT, di Alam Santosa, Ekowisata dan Budaya, jalan Pasir lmpun Atas, nomor 5A, Sekebalingbing, Desa Cikadut, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Minggu (10/9/2023).
Pada ToT itu, diundang semua ketua organ dan relawan yang tergabung dalam Sekber Relawan Ganjar di Jawa Barat, salah satunya Aliansi Nasionalis Nusantara atau ANTAR Jawa Barat.
Adapun agenda yang dibahas selain ToT, adalah membuat penyelarasan program kerja antar organ dan relawan pemenangan Ganjar Pranowo di Jawa Barat.
Sekretaris Jenderal ANTAR, Walman Siagian, S.H.,M.Kn., mengatakan, ToT dan penyelarasan program kerja ini merupakan aksi nyata untuk pemenangan Ganjar Pranowo di Pemilihan Preside (Pilpres) tahun 2024 mendatang.
“Pada acara ini, sekaligus dilakukan pembagian seragam sekber pemenangan Jabar. Sedangkan ToT adalah pelatihan yang diperuntukkan bagi orang-orang yang disiapkan untuk menjadi pelatih atau trainer dan meneruskan materi pelatihan tersebut kepada orang lain,” jelas Walman.

Walman Siagian
Sebelumnya, kata dia, mengingat pentingnya acara ini, pada 9 September 2023 kemarin, DPP ANTAR memberi mandat kepada sejumlah perwakilan ANTAR di Jawa Barat untuk menghadiri ToT tersebut.
“Seluruh rangkaian kegiatan yang kami lakukan, adalah sebagai perwujudan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas organisasi dan mendukung Haji Ganjar Pranowo menjadi Presiden Republik Indonesia 2024-2029,” tandas Walan.
Tolak Ridwan Kamil Sebagai Bacawapres
Sementara itu, Presidium Sekber Relawan Ganjar Pranowo Jabar, Iyan Rizal mengatakan, pihaknya menokak nama Ridwan Kamil untuk dijadikan bacawapres Ganjar Pranowo.
Iyan menyebutkan, ada sejumlah parameter yang membuat pihaknya menolak sosok Gubernur Jawa Barat itu untuk jadi bacawapres Ganjar.
“Kami menolak Ridwan Kamil menjadi bacawapres pak Ganjar Pranowo, ada beberapa indikator yang membuat kami menolak dia,” kata Iyan, dalam siaran persnya, Minggu.
Pertama adalah indikator raihan suara. Menurut Iyan, menggandeng Ridwan Kamil belum tentu akan mendongkrak raihan suara warga Jabar bagi Ganjar Pranowo. Ia menyebutkan raihan suara Ridwan Kamil di pilgub saja kurang lebih hanya sebesar 30 persen.
“Kami menilai Ridwan Kamil tidak bisa mengangkat suara. Suara Ridwan Kamil itu hanya 30 persen waktu pilgub,” ujarnya.
Indikator lainnya adalah dalam bidang indfrastruktur. Iyan melihat bahwa Ridwan Kamil tidak bisa memperlihatkan keberhasilan dalam bidang infrastruktur.
Menurut Iyan, masih banyak infrastruktur jalan di Jabar yang masih rusak belum tersentuh pembangunan.
“Ada nggak, misalanya, jalan yang berhasil dibuat Ridwan Kamil, yang ada banyak jalan yang rusak,” katanya.
Di bidang pendidikan, Iyan melihat Ridwan Kamil belum bisa membangun satu sekolah baru di tingkat menengah atas.
“Ada nggak penambahan ruang kelas baru di tingkat SMA yang ada di bawah kewenangan provinsi, ini membuat masuk SMA saja susah karena memang kurang yang berimbas kepada masalah lain seperti PPDB dan lain sebagainya,” katanya.
Di bidang pertanian, Ridwan Kamil pun masih belum mampu menunjukkan prestasi, khususnya di bidang irigasi. Begitu pun di bidang kesehatan, sejauh ini tidak terdengar adanya pembangunan rumah sakit atau puskesmas yang dibangun di bawah kewenangan provinsi.
Dengan berbagai indikator ini, Iyan dan Sekber Ganjar Pranowo Jabar, pesimis bawah dengan menggandeng Ridwan Kamil maka suara Ganjar Pranowo akan terdongkrak, khususnya di Jabar.
Alih-alih, ia merekomendasikan sejumlah nama lain yang dianggap lebih pantas mendampingi Ganjar Pranowo. Nama-nama itu diantaranya adalah Moeldoko dan Andika Perkasa dari kalangan militer, Nasarudin Umar (Imam Besar Masjid Istiqlal) dan Said Aqil Siradj (Ketua PBNU) dari kalangan ulama, hingga Erick Thohor (Menteri BUMN, Ketua PSSI) dan Sandiaga Salahudin Uno (Menpar Ekraf dan Kader Parpol P3). (Jay)
Comments