By 
JabarKapayun, BOGOR – Sesuai Peraturan Peresiden Nomor 104 tahun 2021 dimaksud pada ayat (1) huruf b, ditentukan penggunaan untuk program perlindungan sosial berupa bantuan langsung tunai desa paling sedikit 40%.
Selain itu, program ketahanan pangan dan hewani paling sedikit 20% dan dukungan pendanaan penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) paling sedikit 8%.
Berdasarkan informasi dari warga berinisial A, Desa Sukaresmi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menerima anggaran 8% tahun 2022 untuk dukungan penanganan COVID-19, namun dirinya menduga anggaran tersebut tak direalisasikan.
“Anggarannya 8 persen dari dana desa untuk penangan Covid-19. Tapi kayaknya enggak ada tuh (realisasinya, red),” katanya, Jumat (15/7/2022).
Padahal menurutnya, bantuan sangat penting direalisasikan. Contoh kecil pembangunan posko penanganan Covid-19 sebanyak 8 posko yang seharusnya dibangun tahun 2022 ini tidak ada.
Sementara Camat Sukamakmur, Bakri Hasan saat ditemui di kantornya mengatakan, menurut informasi yang diterimanya, Desa Sukaresmi telah ia setujui namun, baru laporan penyaluran BLT.
“Coba langsung tanyakan kepada Kepala Desa Sukaresmi. Kan perencanaan ada di desa. Untuk dana dukungan penanganan Covid-19 ‘kan belum ada. Karena sekarang mau dirubah menjadi ketahanan pangan,” kata camat, Kamis (20/7/2022).
Sementara di tempat terpisah, Bendahara Desa Sukaresmi, Dudun saat dikonfirmasi menyampaikan hal berbeda. Dudun selaku pemegang keuangan desa mengaku sudah mengeluarkan anggaran untuk pembangunan 8 posko.
“Sudah dikeluarkan kok angarannya. Salah satu posko yang sudah dibangun di kampung saya sendiri, Babakan Ngantai dan di dusun 5 di awal tahun 2022. Namun kemungkinan sudah rusak,” katanya. (Firm)
Comments