JabarKapayun.com, BANDUNG,- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Barat menggelar lomba Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ) dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2022.
Kegiatan yang dipusatkan di Kota Bandung tersebut diikuti 87 hafidz/hafidzah dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, Minggu (23/10/2022).
Adapun pada MHQ ini, Khafilah Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Bogor berhasil keluar sebagai juara harapan 1 tingkat Putri MHQ 30 Juz.

Khafilah DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor di Penginapan Narpati Hotel Syariah Bandung untuk mengikuti lomba Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ) dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2022 oleh DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Minggu (23/10/2022)
Atas raihan tersebut, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor, H. R. Bayu Syahjohan mengaku bangga dengan perjuangan khafilahnya.
“Raihan ini membuktikan bahwa PDI Perjuangan Kabupaten Bogor, termasuk sayap partainya, seperti Bamusi, sukses melahirkan khalifah berprestasi, yang tentunya akan bermanfaat untuk masa depannya, dan masyarakat umum,” ungkap Bayu, di Bandung, Minggu.
Bayu menjelaskan, MHQ ini merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya. Namun selama dua tahun terakhir sempat terhenti karena pandemi Covid-19, dan kembali dilaksanakan tahun ini.
“Melalui MHQ dalam rangka Hari Santri Nasional ini, kita berharap Kabupaten Bogor khususnya melahirkan kader bangsa yang merupakan santri-santriwati hafal Alquran, berguna bagi nusa dan bangsa serta orangtua,” harap Bayu.
Kendati telah menjadi juara, Bayu berharap agar Khalifah Kabupaten Bogor terus mengasah kemampuannya dan dapat meraih prestasi yang lebih baik di semua tingkatan.
“Saya berpesan kepada Khalifah, selain hafal Alquran dan melaksanakan syiar Islam yang rahmatan lil alamin, para santri-santriwati ini harus memiliki tanggung jawab mengamalkan nilai-nilai kemanusiaan sesuai tema HSN 2022. Sebab pasca pandemi Covid-19, kini rakyat Indonesia dihadapkan kepada krisis global,” ujarnya.
Bayu juga mengapresiasi DPD PDI Perjuangan Jawa Barat yang konsisten menyelenggarakan lomba MHQ, lantaran sangat bermanfaat bagi warga yang memiliki hafalan Alquran.
Di samping merupakan tugas santri-santriwati dalam menjaga Alquran, Juhadi menyebut, kemampuan hafalan yang dimiliki akan bermanfaat, khususnya untuk dapat mengikuti MHQ seperti yang digelar PDI Perjuangan Jabar.
“MHQ memberikan semangat dalam merayakan Hari Santri Nasional. Bahkan, MHQ ini menjadi upaya dalam menjaga kesucian Alquran sebagai kitab umat Islam,” pungkasnya.
Sementara itu, berdasarkan keterangan yang dihimpun Media-Indonews.com, lomba MHQ memakai sistem interview. Nantinya, akan diambil 12 orang finalis untuk kembali dikerucutkan menjadi juara 1, 2, dan 3.
Secara teknis, peserta diminta bergantian menebak potongan ayat, termasuk membaca Alquran sesuai makhraj dan tajwid. Mereka harus membacanya sesuai kaidah bacaan Alquran di hadapan para juri penilai.
Untuk kategori pesertanya, ialah umum, dan putra-putri usia 17-35 tahun. Peserta dengan nilai tertinggi akan mendapatkan hadiah utama, yaitu umroh. (Jaya)
Comments