JabarKapayun.com, BOGOR – Pembangunan peningkatan dan betonisasi sebagai akses jalan di pedesaan, khususnya jalan kabupaten yang didanai oleh APBD hasil Pajak Bersama melalui PUPR, saat ini sangat penting.
Proyek infrastruktur jalan bahkan sudah menjadi kebutuhan masyarakat desa sebagai sarana penunjang kegiatan sehari-hari dengan harapan meningkatkan perekonomian masyarakat serta mendukung akomodasi usaha karena biaya transportasi bisa lebih ringan.
Mengingat betapa pentingnya akses jalan bagi masyarakat, sehingga jalan yang dibangun seharusnya kuat dan tahan lama, sehingga dinikmati lebih lama.
Namun tidak jarang jalan rabat beton yang baru seumur jagung, ternyata sudah rusak dan pecah alias patah. Tak ayal, membuat tidak nyaman digunakan masyarakat.
Seperti halnya proyek peningkatan jalan betonisasi yang dibangun di jalan Tunggilis-Bondol, Kecamatan Cileungsi oleh CV. Cipta Widya Dharma, dengan konsultan PT. Angelia Oerip Mandiri, nilai Kontrak sebesar Rp.1.405, 967.000.00.
Waktu pekerjaan proyek ini selama 120 hari, mulai 28 Oktober lalu. Namun hasilnya diduga tak bertahan lama. Pasalnya, jalan tersebut belum selesai dikerjakan dan belum digunakan tetapi sudah mengalami pecah alias patah.
Jaya, selaku Pimpro Proyek Rekontruksi Jalan Tunggilis-Bondol saat dikonfirmasi wartawan menjelaskan, bagian yang patah dan retak akan diperbaiki pihak batching plant karena memakai pastrek.
“Terkait yang bapak foto, video, itu sambungan pengecoran dan itu diperbaiki pihak batching plant, karena itu menggunakan pastrek pak. Sementara pengiriman dari batchingplant butuh waktu berjam-jam sampai akhir pengecoran awal itu cepat kering,” terang Jaya, Sabtu (28/10/2023).
Menurutnya, hal itu tidak akan terjadi jika pengecoran tersebut standar, bukan pastrek. Ia mengatakan pekerjaan dilaksanakan sekitar 3 minggu.
“Kecuali pengecoran standar, bukan pastrek pak. Pengerjaan tersebut sudah berjalan kurang lebih 3 minggu,” ungkapnya. (Firm)
Comments